My Blog, My View

~ My Voice, My Choice

My Blog, My View

Tag Archives: library

Rutinitas

31 Kamis Mar 2016

Posted by Satrya Wibawa in Catatan Mahasiswa Es Tiga, Hidupku di Negeri Kangguru

≈ Tinggalkan komentar

Tag

dosen, komunikasi, library, ngorok, perpustakaan

 

Saya orang yang seringkali tanpa sadar membuat rutinitas dalam keseharian. Padahal kalau menurut Deeks dalam satu dialog-nya dengan Kensi, dalam salah satu episode NCIS:LA, rutinitas bisa membuat kehidupan kita terbaca orang. “They will easily kidnap you. Or worse, shot you at the place you usually stop for a while after your morning walking”.  Tentu, ini bukan soal orang lain ingin menculik saya. Apa untungnya nyulik saya. Ganteng yo gak, sugih yo gak. Saya cuman dosen bersahaja dan manis-manis saja. Eits..intinya, rutinitas itu kadang memang membuat orang mudah “memetakan” kita. Jadi, kata Deek, “Change your daily routine..”. Ini yang agak repot buat saya.

Misalkan saja, setelah bangun pagi, harus selalu minum kopi. Setelah itu, be-ol. Okelah, mungkin sesekali saya harus mengubahnya. Sedikit. Misal, bangun pagi, lalu be-ol, baru minum kopi. Sebab, tak mungkin rasanya saya Be-ol dulu baru bangun. Persoalannya, saya merasa ada sebuah koneksitas tak jelas antara bangun, kopi dan be-ol. Saat bangun, saya perlu menumbuhkan kesadaran biar tak ngantuk lagi. Itulah gunanya kopi. Kopi, bagi saya, selain berfungsi sebagai penambah adrenalin, juga sebagai pelancar be-ol. Lalu gimana dong?

Okay, cukup sudah membahas kopi. Dan Be-Ol.

Rutinitas lain yang saya buat setelah saya menjalani hidup sebagai mahasiswa di sini adalah, begitu sampai di kampus, saya selalu menyiapkan secangkir coklat panas. Setelah itu baru mulai apa yang disebut sebagai kehidupan akademis. Mengetik thesis. Yang seringkali lebih banyak browsing, facebookan dan tentu saja blogging. Lalu makan siang. Selesai makan siang, saya biasanya ke perpustakaan.

Perpustakaan?

Iya. Tak percaya? Saya juga. Seumur-umur, bahkan waktu kuliah S1-pun saya jarang ke perpustakaan. Dulu, waktu kuliah S1, saya punya alasan klasik. Perpus-nya jelek. Ndak nyaman. Apapun itu (padahal ora tahu rono). Beberapa tahun belakangan, saya dengar perpus kampus saya dulu sudah makin nyaman. Seperti perpus di luar negeri katanya.

Nah, kenyamanan di perpus Curtin inilah yang membuat saya terpikat. Setidaknya, menjadi penguat saya datang ke perpustakaan. Maklumlah, otak saya tak sehebat kawan-kawan saya atau kolega-kolega saya yang lain.  Saya ini pas-pasan. Otak ngepas. Wajah ya pas, manisnya.

Perpustakaan di kampus saya ini dilengkapi banyak hal demi kenyamanan. Akses wifi, café, bahkan alat penyaman diri yang sering diplesetkan sebagai brain recharger. Rutinitas saya, berkelana dari lantai 4 – 6. Tempat dimana buku-buku yang saya perlukan: media, Indonesia, cultural, film.

Rutinitas ini juga membuat saya mengetahui beberapa spot-spot menarik dan nyaman. Apalagi kalau pas perpus penuh mahasiswa pada masa kuliah aktif. Nyari tempat kosong sama susahnya dengan nyari parkir mobil kosong. Kadang saya duduk di depan rak bukunya langsung. Baca beberapa halaman, bikin catatan, pindah. Begitu seterusnya. ATau pindah ke spot favorit saya yang agak tersembunyi. Saya pernah menguji spot tersebut dengan cara meninggalkan botol minuman. Besoknya masih di tempat yang sama. Artinya, besar kemungkinan tempat itu tak terjamah mahasiswa lain atau staf perpustakaan atau staf cleaner.  Aman! Akhirnya, sering saya pakai buat tidur siang.

Jadi, paham kan kenapa saya rajin ke perpustakaan?

Nah, hari itu saya datang lagi. Seperti biasa, salah satu helper perpustakaan tersenyum. Dia selalu senyum setiap kali saya datang. Mungkin dia sudah mulai memetakan rutinitas saya. Hari itu kepala masih mumet dengan drafting artikel jurnal yang tak beranjak dari dua paragraph, padahal sudah saya mulai kerjakan seminggu. Saya putuskan untuk langsung ke spot favorit saya. Saya sudah bawa dua buku tebal dalam ransel. Dibaca? Enak saja, jangan fitnah dong. Siap-siap tidur tentu saja. Sambil berkemas-kemas, tiba-tiba mbak-mbak tadi datang menyusul dari lantai dasar. Dia tersenyum. Saya tersenyum. Kami berdua tersenyum. (kalau sinetron, sudah ada close up gitu).

Lalu dia berkata, dalam Bahasa inggris tentunya.

  • “Kamu biasa di sini ya? Aku selalu lihat kamu ke sini”
  • “Iya, kebetulan saja aku menemukan spot yang nyaman”
  • “Boleh-boleh saja kamu di sini, tapi ingat ini areal sunyi (silent area). Ndak boleh bikin keributan”
  • “Lho, saya ndak pernah bikin ribut kok di sini.”

Dia tersenyum. Manis. Saya juga tersenyum. Pasti manis. Kami berdua tersenyum. (Iki opoooooooo)

Dia sambil berbisik lalu berkata,

“Iya, tapi dua hari belakangan ini kamu kalau tidur selalu ngorok. Cukup keras tampaknya sampai membuat ada yang complain ke kami”

Dia masih tersenyum. Kali ini bagi saya, tak manis lagi.

 

Perth, 31/03/2016

 

Statistik Blog

  • 35.135 hits
Follow My Blog, My View on WordPress.com

Follow me on Twitter

Twit Saya

History of my story

  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • Agustus 2014

Satrya’s Facebook

Satrya’s Facebook

This is me

Satrya Wibawa

Satrya Wibawa

A dreamer, an explorer, Amazingly cute, surprisingly adorable. https://id.linkedin.com/in/satryawibawa See my visual journey on: https://instagram.com/igaksatrya https://www.youtube.com/user/igaksatrya

Tampilkan Profil Lengkap →

My Pictures

Goodnite, Perth #perth #iphoneonly #iphonography #iphone7 #city #cityofperth
My life. #afterphd #*llifeafterphd
Me. 📷 @komeng.awan
Morning date #nature #naturephotography #iphone #iphonography #crows

Top Posts & Halaman

  • 3 Alasan Jadi Dosen (Seri Dosen Juga Manusia. Sepertinya)
  • 5 Alasan Seru Kuliah di Komunikasi Unair
  • Rindu Tambal Ban Pinggir Jalan
  • Inisiator Akademisi Muda Bali (AMUBA) dan pendukung pernyataan sikap:
Follow My Blog, My View on WordPress.com

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie